Hukum Archimedes
Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam
air, kita tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan
jika kitamelangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari
zat cair. Pengamatan ini memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum , yaitu :
“Jika sebuah benda
dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang
disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan
berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan
dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan
berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke
atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka
resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam
air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya
karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (Ws) adalah :
Ws =
W-Fa
dengan:
Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan
sebagai berikut :
Fa = ρcair Vb g
dengan:
ρcair = massa jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vb = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka
ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila
posisi benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair berada.
Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu
:
W = gaya berat benda
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa sehingga :
W > Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
ρb >
ρzc
ρb = massa jenis benda
ρZC = massa jenis zat cair
ρZC = massa jenis zat cair
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi
benda di bawah permukaan zat cair dan di atas dasar tempat zat cair berada.
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρzc
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi
benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat
cair.
Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu
:Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
karena Vb > V2 maka : ρb < ρZC
Dikutip dari : http://www.guruipa.com/2016/02/pengertian-dan-rumus-hukum-archimedes-serta-contoh-soal-hukum-archimedes.html
Hukum Archimedes
Reviewed by Muhammad Dzikri Pandu N
on
20.30
Rating:
Tidak ada komentar: